REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dinilai sebaikanya lebih dahulu utamakan fokus terhadap alat transportasi massal. Setelah memiliki solusi yang tepat baru pemerintah bisa menggarap prioritas lain, yakni mobil murah.
Ahli Manajemen Inovasi Universitas Indonesia Ali Berawi berpendapat, pemerintah boleh saja menggaungkan mobil murah tetapi dengan syarat transportasi publik sudah tersedia dengan baik. ''Fokus utama pemerintah tetap transportasi publik,'' kata dia kepada Republika Selasa (16/7) sore.
Menurut Ali, apabila alat transportasi publik belum tersedia dengan baik maka masalah kemacetan tak akan selesai. Malah akan semakin menjadi-jadi.
Namun, kata dia, jika ketersediaan transportasi publik sudah baik boleh ada wacana pengadaan mobil murah. ''Baru boleh memikirkan pengadaan mobil murah dengan strateginya,'' ujar Ali.
Strategi itu, lanjut dia, seperti mengurangi mobil impor. Jadi kebijakan pro kepada pengadaan mobil nasional, seperti di Malaysia dengan Protonnya.