REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan mobil dinilai belum tentu bakal menjadi primadona di masyarakat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso berpendapat, belum tentu masyarakat tertarik memiliki mobil yang diperuntukan masyarakat menengah ke bawah yang ingin memiliki kendaraan roda empat.
"Tapi bagusnya dibatasi di kota yang baru tumbuh atau di desa-desa," katanya kepada ROL, Selasa (16/7) malam.
Menurut Suroyo, pemerintah harus lebih mengutamakan pembangunan alat transportasi massal dibandingkan dengan mobil murah. Sebab, permasalahan banyak terjadi karena bertambah pesatnya kendaraan di infrastruktur yang hanya bertambah sedikit.
Namun, asal penggunaan kendaraan tertib dan disiplin kemacetan bisa diminimalisir. Misalnya jika tidak memiliki garasi tak membeli mobil, agar tak parkir di jalan dan mematuhi rambu-rambu yang berlaku.
Pengadaan mobil murah, ujar Suroyo, sah-sah saja dan legal. Apalagi masyarakat yang sudah mengidam-idamkan memiliki mobil tetapi dananya minim. Namun, juga harus dipikirkan antisipasi dan efek domino dari mobil murah tersebut.