Selasa 16 Jul 2013 15:21 WIB

Industri Nonmigas Tumbuh Lebih Tinggi Daripada Ekonomi Nasional

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri Perindustrian MS Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan bahwa pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada triwulan I 2013 lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode yang sama. 

Hidayat menjelaskan, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada triwulan I 2013 tumbuh sebesar 6,69 persen. “Angka itu lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi sebesar 6,02 persen,” katanya saat pidato pembukaan diskusi dengan tema 'Pengamanan Objek Vital dan Stabilitas Tenaga Kerja Berdasarkan Inpres nomor 2 Tahun 2013' di Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/7).

Dia menambahkan, industri logam dasar, besi dan baja merupakan industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi.  Lalu diikuti industri pupuk, kimia, barang dari karet serta industri mesin, dan peralatan. Dia juga mengapresiasi majunya produksi industri peralatan dan mesin, utamanya di otomotif.

Hidayat menyebutkan, pada tahun 2012, produksi mobil di Indonesia sudah 1,1 juta unit mobil per taun. “Dan pada 2013 ini priduksinya kelihatannya di atas 1,2 juta unit. Itu belum termasuk produksi sepeda motor yang lebih dari 8 juta unit yang sudah memasuki jalan,” tambahnya.

Menurutnya, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas yang tinggi tersebut ditopang dari tingginya investasi di sektor industri, dan tingginya konsumsi dalam negeri. Pertumbuhan itu memberikan optimisme bagi pihaknya meskipun terjadi pelemahan ekspor di negara-negara utama. Dia optimisitis bahwa perekonomian Indonesia bisa tumbuh dengan industri sebagai salah satu penggeraknya.

Untuk itu, dalam rangka menapaki di tahun 2013 yang ada ketidakpastian ekonomi global, pihaknya memiliki pekerjaan besar untuk melakukan pembangunan industri nasional. “Target kami antara lain pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 6,5 persen,” katanya.

Target lainnya yaitu  penyerapan tenaga kerja sektor industri bertambah sebesar 400 ribu orang, meningkatnya ekspor sektor industri sebesar 125 miliar dolar AS, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 12 miliar dolar AS dan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 42 triliun dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement