Senin 15 Jul 2013 23:59 WIB

Aset Bank DKI Tumbuh 13,6 Persen

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Mansyur Faqih
Bank DKI
Bank DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Total aset Bank DKI tumbuh 13,6 persen hingga semester I 2013 dibanding periode sama pada 2012 dengan realisasi sebesar Rp 28,7 triliun. Untuk laba, Bank DKI berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 413 miliar atau mengalami pertumbuhann 63,93 persen dibanding periode sama di 2012 sebesar Rp 252 miliar.

Untuk penyaluran kredit, pada Juni 2013 tercatat Rp 16,5 triliun atau mengalami peningkatan 28,71 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 12,8 triliun. Dana pihak ketiga (DPK), pada Juni ini terealisasi Rp 22,4 triliun atau tumbuh 9,91 persen dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 20,3 triliun.

Pertumbuhan tersebut berasal dari giro yang tumbuh 8,9 persen dari semula sebesar Rp 7,3 triliun di Juni 2012 menjadi Rp 7,98 triliun pada Juni 2013. DPK yang berasal dari tabungan dan deposito masing-masing terealisasi Rp 3,5 triliun dan Rpr 10,3 triliun. Keduanya masing-masing tumbuh 10,02 persen dan 13,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono menetapkan target pertumbuhan DPK dengan peningkatan 30,54 persen (yoy). Sehingga total DPK pada 2013 menjadi Rp 26,9 triliun. "Target akan dicapai melalui perbaikan struktur pendanaan dengan fokus pada penghimpunan dana-dana murah serta pengembangan produk-produk Bank DKI," ucap Eko di Jakarta, Senin (15/7).

Untuk penyaluran kredit, Bank DKI telah menetapkan target untuk total kredit meningkat 42,73 persen (yoy) menjadi Rp 21,4 triliun pada 2013. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mendukung pertumbuhan dan perkembangan Bank DKI. Tahun ini Bank DKI direncanakan kembali mendapatkan tambahan modal disetor dari Pemprov DKI dengan total mencapai Rp 1,35 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 450 miliar telah disetor penuh pada April 2013. Sisanya diharapkan dapat direalisasi semester II 2013.

Tambahan modal tersebut untuk memperkuat ketahanan kelembagaan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang lebih baik, memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan permodalan absolut Bank DKI untuk bertransformasi menjadi bank umum berskala nasional.

Tahun ini Bank DKI merencanakan ekspansi jaringan sebanyak 40 kantor, terutama di beberapa kota besar dan penguatan daya saing bank di Jabodetabek. Bank DKI telah menambah jaringan kantor di Surakarta dan Bandung. Beberapa waktu lalu Bank DKI telah membuka kantor layanan setingkat kantor cabang di Depok dan Bumi Serpong Damai. "Dalam waktu dekat kami berencana membuka kembali di Pekanbaru, Palembang dan Makassar," ujar Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement