Jumat 12 Jul 2013 13:16 WIB

Industrialisasi Rumput Laut Digencarkan di Enam Provinsi

Dua orang petani budidaya rumput laut memisahkan tali pengikat dengan rumput laut hasil panennya (ilustrasi).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Dua orang petani budidaya rumput laut memisahkan tali pengikat dengan rumput laut hasil panennya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggencarkan industrialisasi rumput laut di enam provinsi sebagai upaya untuk mencapai target produksi olahan rumput laut sebanyak 1,2 juta ton pada tahun 2013.

"Industrialisasi rumput laut pada tahun 2013 dilaksanakan di enam provinsi, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi  Utara," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (12/7).

Ia mengungkapkan, akselerasi peningkatan produksi rumput laut yang diolah melalui program industrialiasasi ditargetkan mampu menghasilkan 1.214.299 ton rumput laut pada 2013. Selain itu, lanjutnya, target lainnya adalah mencapai jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 415.462 orang dengan nilai produksi yang diprediksi bisa mencapai Rp 1,13 miliar.

Slamet mencontohkan, pihaknya telah meresmikan pabrik pengolahan rumput laut PT Algae Sumba Timur Lesatari di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. "Pabrik pengolahan rumput laut ini sangat penting keberadaannya di Kabupaten Sumba Timur dalam menampung hasil budidaya rumput laut dari pembudidaya yang ada di sekitar Kabupaten Sumba Timur khususnya maupun Propinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya, sehingga mampu mengurangi biaya transportasi," terangnya.

Ia menuturkan, Kabupaten Sumba Timur meripakan salah satu kawasan percontohan minapolitan komoditas rumput laut yang terindikasi dengan produksi rumput laut di NTT pada 2012 sebesar 398.000 ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.393,8 ton rumput laut tersebut berasal dari Kabupaten Sumba Timur.

"Potensi lahan budidaya rumput laut yang cukup besar yang dimiliki oleh kawasan ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi rumput laut sehingga mendukung peningkatan produksi secara nasional," katanya.

Menurut Slamet, keberadaan pabrik pengolah juga akan dapat meningkatkan nilai tambah produk rumput laut, selaras dengan tujuan program industrialisasi perikanan yaitu meningkatkan produktivitas, nilai tambah produk serta meningkatkan daya saing dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement