Selasa 09 Jul 2013 15:50 WIB

Antisipasi Arus Mudik, Pertamina Tambah Impor 400 Ribu Barel

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pemudik bersepeda motor melaju ke kapal penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Sejumlah pemudik bersepeda motor melaju ke kapal penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium saat arus mudik dan arus balik mendekati dan setelah Hari Raya Idul Fitri, PT Pertamina (Persero) berencana mengimpor Premium dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

VP Retail Fuel Marketing Muchamad Iskandar mengungkapkan, pihaknya telah memesan 400 ribu barel. ‘’Telah dipesan jauh-jauh hari sebagai langkah antisipasi,’’ kata dia pada jumpa pers Persiapan Satgab Idul Fitri Tahun 2013 di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Selasa (9/7).

 

Menurut Iskandar, permintaan puncak pada arus mudik diperkirakan H-5 dan H-4. Sedangkan puncak permintaan saat arus balik pada H + 4 dan H + 5.

 

Tahun kemarin, kata dia, permintaan tertinggi terjadi pada H-1 sebanyak 101 ribu kiloliter (KL).  Namun pada tahun ini diperkirakan berubah mengikuti hari akhir pekan di kalender, yakni H-5 yang bertepatan hari Sabtu dan H-4 hari Ahad.

 

Untuk Avtur, tutur dia, peningkatan diprediksikan tiga hari sebelum Lebaran. Sementara peningkatan permintaan gas elpiji, ujar Iskandar, diperkirakan tidak akan naik terlalu signifikan. Namun yang akan menjadi masalah penjual gas elpiji yang mudik dan libur akan membuat kelangkaan di masyarakat. Pihak Pertamina akan mengantisipasi dengan pertokoan dan SPBU dalam menyediakan gas elpiji. Dia mengusahakan, agar kejadian tiga tahun lalu, ketika terjadi kelangkaan gas elpiji tak akan terulang kembali.

 

Permasalahan-permasalahan ketika arus mudik dan arus balik, peningkatan permintaan Premium naik menjulang. Lalu, Kemacetan padat di lintasan saat arus mudik dan arus balik memperlambat datangnya mobil tanker BBM ke SPBU.

 

Upaya-upaya yang dilakukan Pertamina, kata Iskandar, di antaranya, pendirian posko satgas BBM dan gas elpiji dari 25 Juli hingga 23 Agustus. Meningkatkan ketahanan stok BBM dalam optimalisasi kilang dan impor. Pengawasan stok BBM, menyiapkan SPBU-SPBU setempat, menyiapkan mobil tangki dari SPBU, pemisahan jalur mobil dan motor ditambah dengan SPBU transit khusus motor. SPBU transit ini seperti SPBU lain tetapi ditambah fasilitas musholla, kamar mandi, bisa digunakan untuk istirahat para pemudik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement