Selasa 09 Jul 2013 12:06 WIB

Animo Gadai Emas Berkurang

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Gadai emas
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Gadai emas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Memasuki Ramadhan kali ini, bisnis gadai emas diperkirakan sepi. Hal ini tidak lain imbas dari turunnya harga emas sehingga masyarakat dinilai kurang antusias menggadaikan emasnya.

“Mungkin animo tidak terlalu banyak. Seandainya ada kenaikan tidak sampai 5 hingga 10 persen karena harga emas juga dalam posisi rendah,” ujar Direktur Bisnis Bank BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, kepada ROL, Senin (8/7) malam.

Direktur Bank Danamon Syariah, Herry Hykmanto mengatakan merosotnya harga emas berdampak negatif pada bisnis pembiayaan emas. “Masyarakat terus memantau harga emas sepanjang bulan puasa karena kondisinya yang naik-turun,” kata dia.

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto menyebut sebagai dampak dari penurunan harga emas, masyarakat cenderung mengalihkan  investasinya ke instrumen lain. “Kalau harga emas turun, masyarakat justru membeli emas. Kalau harga naik, mereka menjualnya,” ucap Riyanto.

Menurutnya turunnya harga emas, menyebabkan kecenderungan persaingan di bank meningkat. “Makanya tingkat margin naik karena banyak orang yang mengalihkan investasinya, tapi margin masih dalam batas normal,” ujar Riyanto.

Pendapat berbeda disampaikan Direktur Komersial dan Syariah Bank CIMB Niaga, Handoyo Soebali. Menurutnya meski harga emas turun namun tidak menghilangkan keinginan masyarakat untuk menggadaikan emasnya. Hal tersebut didorong kebutuhan konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat saat Ramadhan. “Tujuan masyarakat mengggadai saat puasa bukan karena cari untung tapi karena kebutuhan,” ucapnya.

Handoyo memprediksi gadai emas akan meningkat kala Ramadhan. “Naik 20 sampai 30 persen saat puasa,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Divisi Gadai Bank Syariah Mandiri (BSM) Jeffry Prayana mengatakan akibat penurunan harga emas,  sejumlah nasabah memilih tidak menggadaikan emasnya. Namun sebagian besar masyarakat melakukan gadai emas karena dilatarbelakangi faktor kebutuhan dan bukan karena spekulatif. “Nasabah akan tetap menggadai emas tanpa melihat kondisi harga, apalagi saat puasa,” kata dia.

Seperti diketahui, harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Penjualan PT Aneka Tambang (Antam) turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 492 ribu per gram. Harga emas di Jakarta dijual pada kisaran Rp 492 ribu hingga Rp 452.600 per gram. Harga terbesar untuk ukuran 1 gram dan harga terkecil untuk ukuran 250 gram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement