REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP mencatat produksi minyak dan kondensat pada semester pertama 2013 mencapai 122 ribu barel per hari (bph). Vice President Exploitation Pertamina EP Herutama Trikoranto di Jakarta, Kamis (4/7), mengatakan produksi tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan target sebesar 123 ribu bph.
"Kami upayakan pencapaian target pada semester kedua ini. Bahkan, produksi sampai akhir tahun optimis bisa sebesar 127 ribu-128 ribu barel per hari," katanya.
Sesuai program kerja dan anggaran (work program and budget) 2013, Pertamina EP ditargetkan memproduksi minyak sebesar 132 ribu bph. Namun, angka tersebut telah direvisi menjadi 123 ribu bph, seiring target produksi minyak nasional yang diturunkan dari sebelumnya 900 ribu menjadi 840 ribu bph.
Heru mengatakan, kendala pencapaian produksi pada semester pertama dikarenakan permasalahan nonteknis terutama pembebasan lahan dan perizinan khususnya di hutan lindung. Sementara, kendala teknisnya antara lain keterlambatan pemboran akibat loss circulation dan permasalahan bawah permukaan yang membuat produksi tidak sesuai perkiraan.
Akibat kendala-kendala tersebut, rencana penambahan produksi sebesar 11 ribu barel pada semester pertama 2013, hanya tercapai 4.200 bph. Pada 2012, Pertamina EP mencatat penambahan produksi hingga 13.500 barel dari target 14.200 bph. "Tahun lalu lebih bagus, karena belum muncul masalah nonteknis," katanya.
Menurut Heru, pihaknya akan memperbanyak kerja ulang (work over) terhadap sumur-sumur produksi untuk menghindari kendala pembebasan lahan dan perizinan tersebut. "Kerja ulang tidak perlu pembebasan lahan dan perizinan," katanya.
Heru mengatakan, pihaknya menargetkan produksi pada semester kedua bisa mencapai bertambah lagi 4.000 bph.