Selasa 02 Jul 2013 17:01 WIB

JK Nilai Relevansi BBM ke UMKM, Kecil

Jusuf Kalla (JK)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai kenaikan harga BBM tidak berdampak terlalu banyak kepada beban sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"UMKM dengan BBM apa saja relevansinya? Tidak banyak saya rasa, karena beban yang ditanggung hanya beberapa persen saja," katanya dalam Kajian Tengan Tahun Indef 2013 yang bertajuk "Formulasi Kebijakan Ekonomi Politik Menjelang Pemilu 2014" di Jakarta, Selasa (2/7).

JK menyebutkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar 20 persen hanya berdampak empat persen pada biaya transportasi dan 1,5 persen kenaikan pada harga barang. Menurut pengusaha senior tersebut, ukuran UMKM tersebut juga perlu diperhatikan karena tidak semua rugi karena kenaikan harga BBM. "Usaha kecil ini perlu diperhatikan, kalau omzetnya sampai Rp 400 juta per bulan, itu kan besar," ucapnya.

Terkait bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai imbas kenaikan harga BBM bersubsidi bagi warga yang tidak mampu, JK berpendapat kebijakan itu sudah baik. "Sudah bagus, dulu yang menerima bantuan langsung tunai (BLT) ada 17 juta orang, sekarang cuma 15,5 juta, berarti orang miskin berkurang, dulu miskin sekarang enggak miskin."

 

Dalam mekanisme pembagian BLSM, dia menilai tidak perlu terlalu dipersoalkan mengenai target yang salah sasaran. "Keseribu orang saja pasti ada simpang siur sedikit, apalagi ini ke 15,5 juta kepala keluarga. Yang jelas, yang menerima (BLSM) itu bukan orang Menteng ataupun Kebayoran," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement