Senin 01 Jul 2013 16:28 WIB

Impor Indonesia Meningkat 1,22 Persen

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai impor Indonesia per Mei 2013 mencapai 16,664 miliar dolar AS  atau meningkat sebanyak 1,22 persen dibandingkan impor pada April 2013.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, meningkatnya nilai impor tersebut disebabkan oleh naiknya impor nonmigas sebesar 393,0 juta dolar AS (3,06 persen). Sedangkan impor migas mengalami penurunan sebanyak 192,1 juta dolar AS (5,29 persen).

 ‘’Secara lebih rinci, penurunan impor migas disebabkan oleh turunnya nilai impor minyak minyak mentah dan gas masing-masing sebesar 383 juta dolar AS (27,34 persen) dan 4,2 juta dolar AS (1,88 persen). Sementara itu, impor hasil minyak justru meningkat sebesar 195,1 juta dolar AS (9,73 persen),’’ ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/7).

Dia menambahkan, secara kumulatif Januari-Mei 2013, nilai impor Indonesia mencapai  78.778,5 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 943,2 juta dolar AS (1,18 persen) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Penurunan terjadi pada impor nonmigas sebesar 1.437,7 juta dolar AS atau 2,33 persen. ‘’Sedangkan impor migas justru mengalami peningkatan sebesar 494,5 juta dolar AS (2,73 persen),’’ katanya.

Secara lebih rinci, peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya impor minyak mentah sebesar 1.040 juta dolar AS (21,94 persen). Sebaliknya, impor hasil minyak dan gas menurun masing-masing sebesar 276,1 juta dolar AS (2,35 persen) dan 269,4 juta dolar AS (16,89 persen).

Selama Mei 2013, kata Suryamin, nilai impor nonmigas Indonesia mencapai 13.227,1 juta dolar AS. Angka tersebut turun 2,33 persen dibandingkan April 2013. Dari total nilai impor nonmigas tersebut sebesar 2.816,1 juta dolar AS atau 21,29 persen  berasal dari Negara-negara kawasan Asia Tenggara dan 1.258,6 juta dolar AS atau 9,52 persen dari Uni Eropa.

‘’Dari total impor Indonesia pada Mei 2013, impor bahan baku atau penolong memberikan peranan terbesar yaitu 12.530,3 juta dolar AS (75,19 persen), diikuti oleh barang modal sebanyak 2.846,7 juta dolar AS (17,08 persen), dan barang konsumsi yaitu 1.287,4 juta dolar AS (7,73 persen),’’ ucapnya.

Namun,  dibandingkan dengan April 2013, nilai impor barang konsumsi dan barang modal pada Mei 2013 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 19,28 persen dan 7,24 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement