REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan perdagangan antara Indonesia dengan Vietnam pada 2014 diprediksikan naik 20 persen. "Saya kira tahun depan bisa naik 20 persen," kata Suryo usai menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Vietnam, di Jakarta, Jumat (28/6).
Pihaknya mencatat pada 2012, total perdagangan kedua negara hampir mencapai lima miliar dolar AS. Menurut Suryo, jumlah ini bisa jauh lebih tinggi bila diperkuat dengan adanya kemitraan bisnis yang potensial. "Kemitraan bisa ditingkatkan bukan hanya dalam perdagangannya saja, tetapi juga investasi untuk mencapai hasil kerja sama ekonomi yang maksimal," katanya.
Dia bahkan memprediksi dalam waktu lima tahun ke depan, nilai perdagangan kedua negara mampu mencapai 10 miliar dolar AS. Indonesia dan Vietnam tengah mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan membangun industri yang bernilai tambah dan investasi.
Menurut dia, kesamaan faktor penguat ekonomi dan tantangan yang dihadapi dinilai bisa meningkatkan kerja sama diantara kedua negara. "Indonesia dan Vietnam memang memiliki banyak kesamaan dan sebenarnya bisa saling melengkapi. Sekarang ini, baik Indonesia maupun Vietnam tengah membangun ekonomi kuat yang didasarkan pada industri yang bernilai tambah," katanya.
Menurut Suryo, pasar domestik yang cukup besar dengan pertumbuhan kelas menengah memiliki peranan penting untuk menumbuhkan industri dan memperkuat daya beli barang-barang konsumsi. Dalam forum bisnis tersebut, dibahas mengenai berbagai peluang kerja sama dan investasi yang melibatkan sejumlah perusahaan BUMN dan sektor swasta Indonesia yang sudah diinvestasikan di Vietnam seperti sektor properti dan semen.
"Kami berharap bahwa ini adalah sebuah tren yang positif dimana akan lebih banyak perusahaan Indonesia bisa melangkah keluar untuk berinvestasi di luar negeri, khususnya di negara tetangga terdekat seperti Vietnam," tuturnya.