Kamis 27 Jun 2013 16:16 WIB

Kopi Gayo Laris Manis di Pasar Dunia

Kopi Gayo
Foto: aped-project.org
Kopi Gayo

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Krisis Eropa tak mengurangi permintaan kopi asal dataran tinggi 'Tanah Gayo' di pasar dunia hingga Juni 2013.

"Tidak ada kenaikan permintaan disebabkan belum pulihnya krisis yang melanda Eropa. Padahal, target awal ekspor sekitar 50 ribu ton," kata Ketua Forum Kopi Aceh Mustafa Ali yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (27/6).

Negara tujuan terbesar ekspor kopi asal dataran tinggi 'Tanah Gayo' yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues itu yakni Amerika Serikat dan Uni Eropa. "Kita prihatin belum pulihnya krisis ekonomi yang melanda kawasan Eropa. Kita berharap segera pulih sehingga ekspor komoditas perkebunan 'Tanah Gayo' kembali bergairah," katanya.

Selain itu, Mustafa juga menjelaskan masa panen kopi Brazil juga berdampak berkurangnya permintaan kopi 'Gayo' di pasar Amerika Serikat dan Uni Eropa. "Artinya, kopi Brazil lebih murah dan komsumen saat ini lebih banyak melirik membeli kopi dari Brazil," kata Ketua Forum Kopi Aceh itu.

Harga kopi Gayo kualitas ekspor di pasar dunia berkisar Rp 45 ribu per kilogram. Jenis kopi yang diusahakan masyarakat di daerah Aceh pedalaman itu yakni arabika.

Sementara harga biji kopi asalan dipasar lokal saat ini mencapai Rp 27 ribu per kilogram.

Mustafa menjelaskan, saat ini musim panen kopi di dataran tinggi Tanah Gayo sudah berakhir dan tidak ada masalah dengan hasil produksi pada panen pertama pada 2013 itu. Sementara panen kedua biji kopi arabika dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2013. "Kita berharap produktivitas panen kopi petani bisa terus meningkat dari tahun ke tahun," kata Mustafa Ali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement