Kamis 27 Jun 2013 15:11 WIB

Anthony Salim Masuk CMNP, RUPSLB Gagal Digelar

Logo PT CMNP
Logo PT CMNP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Citra Marga Nusapala Persada Tbk (CMNP) gagal menggelar rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa (RUPSLB), pada Senin (24/6) kemarin. Soalnya, jumlah pemegang saham yang hadir tidak sesuai ketentuan alias belum korum.

Rapat hanya berlangsung beberapa menit dan langsung ditutup Komisaris Utama Shadik Wahono. Hal tersebut menyusul pemegang saham yang hadir hanya mengantungi total 10,862 saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham perseroan antara lain Remington Gold Limited sebesar 5,23 persen, UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus (5,53 persen), Heffernan International Ltd, Offshore (7,72 persen), Levan Daniar Sumampow (5,13 persen), dan masyarakat sebesar 76,38 persen.

“Tidak memenuhi korum. RUPS seharusnya dimulai pada pukul 9.30 WIB, tapi molor sampai pada pukul 11.30 WIB. Komisaris utama membuka rapat dan langsung menyatakan rapat berakhir. Mungkin masih ada ketidaksetujuan di antara investor, tapi RUPS akan digelar dalam beberapa hari mendatang,” kata sumber di kalangan pemegang saham di Jakarta, Rabu (26/6).

Sumber itu mengungkapkan, pemegang saham keberatan atas kebijakan direksi yang memuluskan perusahaan yang ditengarai milik Anthony Salim, Emirat Tarian Global Ventures Spc yang berkedudukan di London, Inggris, menguasai 10 persen saham CMNP, pada Desember 2012. Kepemilikan tersebut dilakukan melalui mekanisme penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) tersebut sebesar Rp 1.500 per saham.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen mengaku belum menerima surat dari manajemen CMNP. Pihaknya pun enggan berkomentar lebih jauh mengenai hal tersebut. “Sampai tadi siang saya belum terima. Kita liat suratnya dulu baru nanti saya komentar,” ujarnya ketika dihubungi.

Sementara Investor Relations CMNP Indah mengakui jumlah pemegang saham yang hadir tidak memenuhi korum, sehingga RUPSLB CMNP ditunda. “Kami telah melaporkan kegagalan RUPSLB  tersebut, sehingga dalam waktu dekat akan dijadwalkan ulang RUPSLB berikutnya," ujarnya.

RUPS CMNP menjadwalkan pembahasan pengesahan laporan kinerja keuangan pada 2012 dan rencana pengunaan perolehan laba bersih perseroan. Sedangkan RUPSLB bertujuan untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana penundaan penerbitan obligasi mencapai Rp 1,2 triliun.

Berdasarkan daftar hadir peserta rapat terungkap jumlah pemegang saham yang hadir hanya mewakili 236,98 juta saham atau setara dengan 10 persen dari total saham perseroan. Padahal, jumlah peserta yang hadir untuk memenuhi syarat korum minimal mencapai 50 persen dari total saham mencapai 2,2 miliar lembar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement