Kamis 27 Jun 2013 11:54 WIB

Bank Mandiri Siap Fasilitasi Sektor Perdagangan Hadapi MEA 2015

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkeinginan mempersiapkan sektor perdagangan nasional untuk mengantisipasi penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dengan menggelar ASEAN Trade Processing Conference (ATPC) di Jakarta, Kamis (27/6).

 

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ATPC sebagai tempat berbagi informasi antara berbagai pemangku kepepentingan di bidang perdagangan nasional dan dari kawasan regional. Dia berharap ATPC dapat membantu pemangku kepentingan di sektor perdagangan internasional mengidentifikasi kelemahan dari sistem yang ada seperti hambatan pada proses transaksi, serta menghadirkan ide-ide baru untuk memperbaiki sistem tersebut.

“Pasalnya, acara ini membahas secara detail tentang fasilitas perdagangan, proses perdagangan, penyederhanaan prosedur kepabeanan, perencanaan terkait kewajiban kepabeanan dan isu-isu lain terkait sektor perdagangan, pada umumnya,” ucapnya, Kamis (27/6).

Dia menuturkan, Bank Mandiri berharap dapat membantu nasabah atau calon nasabah dalam meningkatkan perdagangan internasional seperti ekspor dan impor, khususnya di kawasan ASEAN. Selain itu, kata Budi, Bank Mandiri berkomitmen untuk dapat membantu mempercepat proses perdagangan melalui berbagai layanan perbankan dan produk pembiayaan. Contohnya, penyediaan solusi transaksi perbankan untuk pembayaran sistem biaya terminal handling, pajak ekspor-impor, biaya pengapalan, dan asuransi.

Selain itu, dia menambahkan, Bank Mandiri juga memberikan jasa laporan mengenai regulasi perdagangan internasional yang berlaku, risiko dan mitigasinya, pembiayaan pra pengapalan, pembiayaan pasca pengapalan, serta pembiayaan penundaan pembayaran impor bagi eksportir dan importir.

Pada periode Januari-Maret 2013, nilai transaksi ekspor yang dilakukan melalui Bank Mandiri tercatat 14,73 miliar dolar AS, tumbuh 11,6 persen year on year (yoy). Sedangkan nilai transaksi impor tercatat tumbuh 11,6 persen yoy menjadi 14,18 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement