REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi negara tumpuan untuk mengimpor batubara bagi Korea Selatan. Per tahun negeri ginseng itu mengimpor 400 juta ton batubara untuk kebutuhan pembangkit listrik, dimana 40 persennya dari Indonesia.
Presiden Korea Institute of Energy Research (KIER) Jooho Whang mengatakan, batubara yang diimpor dari Indonesia setengahnya batubara berkalori rendah (low rank coal). "Dua puluh persen low rank coal," katanya di Kantor Sucofindo, Jakarta, Selasa (25/6) siang.
KIER dan Sucofindo, Selasa (25/6) menandatangani nota kesepahaman penerapan teknologi coal upgraded by palm oil (CUPO) bagi industri pertambangan di Indonesia. Direncanakan pada akhir 2014, Indonesia sudah bisa memasok CUPO bagi pembangkit listrik Korea.
Direktur Komersial 3 Sucofindo Sufrin Hannan mengatakan, setahun Indonesia memproduksi 400 juta ton batubara dan 60 persennya batubara berkalori rendah. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas batubara dan menaikkan harga jual.