Kamis 20 Jun 2013 16:15 WIB

Indonesia Siap Teken MRA dengan Cina di 2014

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Suswono menyatakan Indonesia siap melaksanakan rencana perjanjian timbal balik/ Mutual Recognation Agreement (MRA) dengan pemerintah Cina. Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah melakukan persiapan meliputi  pengecekan komoditas yang ingin diekspor ke Cina yaitu sarang burung walet. 

Sedangkan Cina akan memasukkan komoditas bawang putih ke Indonesia. "Kedua belah pihak masih butuh waktu untuk sama-sama yakin dengan produk masing-masing," ujar Mentan Suswono ditemui usai rapat koordinasi pangan, Kamis (20/6).

MRA dibutuhkan pemerintah Cina jika ingin memasukkan produk mereka melalui pelabuhan Tanjung Priok. Saat ini baru empat negara yang leluasa memasuki pelabuhan tersebut yaitu Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru dan Australia. 

Perjanjian ini menurut Mentan paling cepat bisa dilakukan tahun depan. Saat ini komoditas bawang putih sudah dibebaskan dari kuota impor oleh pemerintah. Cina merupakan salah satu negara importir terbesar untuk bawang putih. Potensi ekspor burung walet ke Cina diperkirakan mencapai Rp 7 triliun per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement