Kamis 20 Jun 2013 14:33 WIB

Subsidi BBM Dialihkan untuk Infrastruktur

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Voting kenaikan BBM dalam rapat paripurna DPR.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Voting kenaikan BBM dalam rapat paripurna DPR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, dengan menaikkan harga BBM, maka terdapat subsidi BBM yang dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.

Dari pengalihan subsidi BBM, senilai Rp 9 triliun untuk membangun infrastruktur. "Namun baru Rp 6 triliun yang akan dikucurkan guna membangun infrastruktur, sisanya akan dikucurkan nanti. Jadi BLSM bukan satu-satunya kompensasi atas kenaikan harga BBM," ujar Djoko di Jakarta, Kamis (20/6).

Dana sebesar Rp  6 triliun ini, terang Djoko, akan digunakan untuk membangun jalan, drainase, jembatan, juga  sumber air di 10 ribu desa. Dengan pembangunan infrastruktur tersebut, terdapat 2,5 juta orang yang bekerja selama dua bulan untuk membangun jalan maupun jembatan. 

"Jika satu orang dibayar sebesar Rp 50 ribu per hari, maka ini merupakan pemasukan yang besar bagi orang miskin. Ini juga merupakan salah satu upaya menciptakan lapangan pekerjaan," kata Djoko.

Warga di pedesaan, ujar Djoko, hidupnya akan lebih mudah dengan adanya jalan-jalan baru. Mereka juga mudah mendapatkan  air minum sebab akan dibangun sumber air bersih. "Ini sama saja memangkas pengeluaran warga untuk mendapatkan akses yang mereka butuhkan," ujarnya.

Orang-orang di pedesaan, kata Djoko, tidak perlu kesulitan mencari sumber air. Selama ini masih banyak warga yang harus berjalan hingga dua kilometer untuk mencari sumber air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement