REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akan naiknya tarif angkutan umum dinilai pengamat akan membuat sejumlah masyarakat beralih ke alat transportasi yang lebih murah. Diprediksi yang akan menjadi pilihan masyarakat adalah kendaraan beroda dua.
Pengamat otomotif Freddy Sutrisno mengatakan, masyarakat akan menimbang alat transportasi yang lebih murah. ''Melihat pilihannya kemungkinan besar akan beralih ke kendaraan beroda dua,'' kata dia kepada ROL, Jumat (14/6).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan EE Mangindaan memastikan terjadi kenaikan tarif angkutan umum setelah harga baru BBM bersubsidi diumumkan dalam waktu dekat ini. Tarif transportasi yang terpengaruh oleh peningkatan harga BBM adalah laut, darat, dan kereta api.
Menurut Freddy, kenaikan tarif itu pasti akan mengubah perilaku ekonomi masyarakat. Para warga akan mencari solusi yang sesuai dengan keadaan keuangan mereka.
Mantan Sekjen Gaikindo ini mengutarakan, ada beberapa pihak yang akan diuntungkan dengan kenaikan tarif angkutan penumpang ini. Pertama, pengusaha motor diperkirakan akan mendapatkan lonjakan pembeli. Kedua, pemerintah daerah (Pemda), dengan melonjaknya pembelian motor, pendaftaran kendaraan akan meningkat.
Terakhir, low cost green car, akan semakin diinginkan oleh masyarakat, karena harganya murah dan hemat bahan bakar minyak (BBM). ''Apalagi kalau bisa dinaikkan dari satu liter 20 kilometer (km) ke satu liter 30 km, akan banyak yang beli,'' jelas dia.
Solusinya, kata Freddy, energi terbarukan harus secepatnya diimplementasikan. Walaupun memakan waktu lama tetapi akan terasa manfaatnya.