Jumat 14 Jun 2013 14:18 WIB

Produsen Tempe Sambut Gembira Penetapan HPP Kedelai

Seorang perajin melakukan proses pengeringan tempe.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang perajin melakukan proses pengeringan tempe.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Perajin tempe di Medan menyambut gembira kebijakan pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk kedelai meski tetap ragu harga komoditas itu bisa turun dari saat ini sekitar Rp 7.400-Rp 7.500 per kg.

"Kami gembira pemerintah memutuskan untuk menangani keamanan harga dan penyaluran kedelai melalui Bulog, sehingga diharapkan fluktuasi harga kedelai di pasar bisa ditekan,"kata perajin tempe di Medan, Budisudarno, di Medan, Jumat (14/6).

Bahkan, kata dia, perajin tempe berharap harga jual kedelai itu bisa kembali normal ke posisi harga seperti tahun 2011 atau 2012. Pada 2011, harga kedelai untuk pembelian partai besar masih di kisaran Rp 5.500-Rp 6.500 per kg dan 2012 sebesar Rp 7.100 per kg. "Meski masih ragu harga bisa turun, tetapi perajin senang kedelai ditangani pemerintah,"katanya.

Menurut dia, selama ini dengan terjadinya fluktuasi dengan tren naik yang cukup tinggi membuat perajin tempe kesulitan menjalankan bisnisnya. Dengan fluktuasi harga, membuat perajin sulit menetapkan kalkulasi biaya produksi. Padahal, kata dia, perajin mengalami dilema, karena tidak berani menaikkan harga jual mengingat daya beli sedang melemah dampak kriris global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement