Jumat 07 Jun 2013 15:37 WIB

Wamendag: Jengkol Termasuk Tanaman Eksotis

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti melihat alat-alat elektronik saat pengumuman hasil pengawasan barang beredar dan jasa di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (28/2). (Republika/Wihdan Hidayat)
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti melihat alat-alat elektronik saat pengumuman hasil pengawasan barang beredar dan jasa di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (28/2). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan (Mendag), Bayu Krisnamurti meminta masyarakat tidak panik atas langkanya jengkol di pasaran.

Bayu menjelaskan, jengkol termasuk tanaman eksotis yang memiliki penggemar tertentu. Jengkol tidak seperti beras yang jika langka akan mempengaruhi inflasi. "Kita perlakukan saja secara proporsional," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (7/6).

Secara agronomis, kata Wamendag, panen jengkol terjadi pada Desember dan Januari. Volume jengkol akan banyak dalam empat bulan pertama di awal tahun.

Bayu menuturkan, sifat jengkol sedikit banyak seperti durian yang musiman. Selain itu Bayu mengaku senang karena harga jengkol membaik. Kondisi ini menurutnya menguntungkan bagi petani jengkol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement