REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Indonesia memperoleh fasilitas pinjaman amortizing sebesar 380 juta dolar AS. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada Mei 2020. Anak usaha PT Adaro Energy ini memperoleh komitmen sebesar 2,85 miliar dolar AS. Nilai ini 7,5 kali mengalami oversubscribed dari 12 bank internasional.
Berdasarkan siaran pers yang diterima ROL, Senin (3/6), fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas kredit amortizing revolving sebesar 500 juta dolar AS. Fasilitas pinjaman digunakan untuk memperpanjang waktu jatuh tempo pinjaman yang diperoleh pada 2009 tersebut.
Direktur dan Chief Financial Officer PT Adaro Energy Tbk David Tendian mengatakan perseroan cukup bangga dengan fasilitas pinjaman tersebut di tengah kondisi pasar yang menantang. " Kami berada di jalur yang tepat untuk menjalankan strategi jangka panjang kami,” ujar David.