REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sebanyak 2,5 miliar penduduk dunia belum memiliki akun resmi dalam lembaga keuangan. Managing Director of Economic Developement Sevcices Pty Ltd Peter van Diermen mengatakan banyaknya penduduk yang belum memiliki akses perbankan menjadi pekerjaan rumah hampir di semua negara.
Menurut dia, akses terhadap lembaga keuangan sangat diperlukan untuk mengurangi disparitas pendapatan masyarakat. Selain itu, akses perbankan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Bagi masyarakat miskin yang pendapatannya kadang tinggi kadang rendah, memiliki akses keuangan membuat mereka bisa mengendalikan pengeluaran," ujar van Diermen, Jumat (31/5) dalam seminar internasional keuangan syariah di Bali.
Berdasarkan dara The Global Findex, sekitar tiga perempat penduduk miskin tidak memiliki akun bank. Masih banyak penduduk yang memiliki pendapatan kurang dari 2 dolar AS per hari sehingga tidak bisa menabung. Selain itu, mereka tidak memiliki akses bank karena fakfor jarak. Masyarakat enggan ke bank karena jauh dari lokasi tempat mereka biasa beraktivitas.
Sementara itu di Indonesia, sekitar 39 persen penduduk miskin belum memiliki akses perbankan. Sekitar 21 persen sudah memiliki akses perbankan formal, dan 40 persen menikmati akses perbankan informal dan semi formal.