REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Bank Indonesia (BI) mendorong bank-bank syariah melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang baru sehingga pangsa pasar perbankan syariah juga meningkat.
"Bank syariah yang membuka cabang, ketentuan penambahan modalnya hanya 40 persen dibanding bank konvensional," kata Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah di sela seminar internasional keuangan syariah di Nusa Dua, Bali, Kamis (30/5).
Ia menyebutkan ketentuan penyaluran pembiayaan minimal 20 persen kepada UKM juga berlaku untuk bank syariah. Menurut Halim di Indonesia saat ini terdapat gap antara bank syariah terbesar nomor satu dengan dengan nomor dua dan berikutnya. Kondisi ini berbeda dengan bank konvensional.
"Kalau di bank konvensional terbesar pertama, kedua, ketiga dan seterusnya, total asetnya tidak jauh berbeda, tapi untuk di bank syariah, total aset bank syariah terbesar kedua dan seterusnya anjlok dibanding pertama," katanya.
Halim menuturkan, sejumlah kendala perkembangan perbankan syariah antara lain tidak tersedianya modal, perhatian terhadap perbankan syariah yang kurang, tertinggal dalam efisiensi, produk perbankan syariah yang masih terkonsentrasi di konsumer sementara produk investasi masih kurang.