Senin 27 May 2013 15:46 WIB

Setelah BTN, Generali Bidik Dua Bank Lagi

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi jiwa (ilustrasi).
Foto: lifeinsurancebyjeff.com
Asuransi jiwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia membidik kerja sama dengan dua perbankan lain hingga akhir 2013. Tahun ini perseroan telah melakukan kerja sama dengan dua perbankan, termasuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Chief Executive Officer (CEO) Generali Indonesia Edy Tuhirman mengungkapkan kerja sama dengan BTN merupakan kerja sama bancassurance perseroan untuk yang kelima kalinya. "Sebelumnya kami sudah bekerja sama dengan empat bank lain. Awal tahun ini kami bekerja sama dengan PT Bank Chinatrust," kata Edy di Jakarta, Senin (27/5).

Edy mengungkapkan perseroan tidak menargetkan berapa nilai kerja sama dengan BTN. Perseroan akan fokus kepada layanan yang terintegrasi. Apabila layanan yang diberikan baik, maka premi bisa diperoleh mengikuti baiknya layanan, ujar Edy.

Sebelumnya perseroan sudah melakukan kerja sama dengan Bank DBS, ANZ, Bank Mestika dan Chinatrust. Diharapkan dua lagi kerja sama akan menyusul. Edy mengatakan bank yang sedang dibidik perseroan adalah satu bank lokal dan satu bank asing. Sayangnya perseroan enggan menyampaikan bank mana yang tengah dibidik perseroan.

Bancassurance merupakan produk perseroan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap perolehan premi. Hingga kuartal pertama, bancassurance menyumbang 61,2 persen dari pendapatan premi. "Diharapkan dengan kerja sama ini bisa bertambah menjadi 70 persen," kata Edy.

Pada kuartal pertama perseroan mencatat total premi senilai Rp 371 miliar. Nilai ini meningkat dari perolehan premi periode yang sama tahun lalu sebesar 319,7 persen. Kebutuhan asuransi cukup bagus sehingga perolehan premi perseroan tinggi. Apalagi melalui bancassurance.

Dari total premi tersebut 76 persen diperoleh dari produk unitlink. Sisanya diperoleh dari produk tradisional.

Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan produk kerja sama dengan Generali ini akan ditawarkan kepada nasabah-nasabah BTN yang memiliki funding di atas Rp 250 juta atau yang tergolong pada nasabah prioritas. "Produk bancassurance ini diminati oleh nasabah prioritas," kata Maryono.

BTN memiliki setidaknya 4 ribu nasabah prioritas. Di akhir tahun nasabah ini ditarget tumbuh menjadi 7 ribu naasabah. Diharapkan kehadiran produk asuransi ini dapat menambah fee baased income perseroan. Seperti diketahui, BTN menargetkan pertumbuhan fee based income senilai 66 persen di sepanjang 2013 dari tahun sebelumnya senilai Rp 577 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement