Rabu 22 May 2013 14:48 WIB

Pasca Longsor di Freeport, Pemerintah Panggil Semua Perusahaan Tambang

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Lokasi kejadian longsor di Terowongan Big Gossan, PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: antara
Lokasi kejadian longsor di Terowongan Big Gossan, PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memanggil sejumlah perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia. Pemanggilan ini untuk mengingatkan para pengelola tambang terkait masalah keselamatan.

Wakil Menteri Esdm Susilo Siswoutomo mengatakan, bencana yang terjadi di Terowongan Big Gossan PT Freeport Indonesia menjadi pelajaran mengenai pentingnya keselamatan. ''Semua perusahaan tambang akan dipanggil, misalnya Antam,'' kata dia seusai acara Konvensi Nasional Penunjang Operasi Migas di Hotel Trans, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/5).

Masalah runtuhnya terowongan Big Gossan sedang diinvestigasi oleh pemerintah dan konsultan independen. Hal ini untuk mencari tahu apa penyebab bencana itu sebenarnya.

Menurut Susilo, setiap pertambangan harus memprioritaskan masalah keselamatan. ''Urusan keselamatan no matter what harus diperlukan'' kata dia.

Kerugian berhenti beroperasi sementara PT Freeport Indonesia karena bencana itu, membuat penerimaan negara berkurang. Sehari produksi tambang itu mencapai 1,8 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement