Jumat 17 May 2013 11:18 WIB

OJK Perluas Basis Investor

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad dalam sebuah kesempatan jumpa pers di gedung OJK, Jakarta Pusat. (Antara/Fanny Octavianus)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad dalam sebuah kesempatan jumpa pers di gedung OJK, Jakarta Pusat. (Antara/Fanny Octavianus)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad mengatakan sebagian besar kegiatan pokok OJK adalah memperluas basis investor. Indikator utama pasar modal yaitu meningkatkan indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan kepercayaan pasar modal dunia kepada Indonesia trennya terus meningkat.

"Jumlah investor resmi pasar modal di Indonesia hanya sekitar 300 ribuan. Ini harus diperluas," kata Muliaman dalam kunjungan ke kantor Republika di Jakarta, Jumat (17/5). Jumlah investor resmi tersebut baru 0,2 persen dari total seluruh penduduk Indonesia.

Muliaman mengatakan salah satu cara untuk memperluas basis investor tersebut adalah semakin mengaktifkan OJK sebagai penghubung antara lembaga keuangan dan lembaga jasa keuangan dengan konsumen. Sebab, kedekatan OJK dengan industri keuangan perlu dibuat menjadi inklusif hingga ke pelosok wilayah.

Muliaman mencontohkan pekerja nonformal, seperti seorang supir taksi di Cina sudah terbiasa bermain saham. "Ketika supir taksi di Cina sedang menunggu penumpang, biasanya akan mengecek sahamnya secara online," ujarnya.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Pasar Modal, Nurhaida menambahkan tren pasar modal di Indonesia meningkat signifikan dilihat dari kinerja IHSG yang sudah di atas level 5.000.

Hingga Jumat (17/5) siang, indeks sudah menembus 5.104,30. Tren baik ini bisa dipicu emiten nasional semakin membaik, juga kondisi global yang masih belum pulih sehingga menjadi kesempatan perluasan investor di Indonesia yang pertumbuhan ekonominya tertinggi di dunia.

"Setelah kondisi Amerika membaik, bukan tidak mungkin investasi kembali akan mengalir ke luar. Sehingga, ini harus kita rencanakan dengan baik, yaitu meningkatkan peran pasar modal sejajar dengan perbankan," kata Nurhaida. Sebab, jika ekonomi terlalu bergantung pada satu sektor industri maka itu tidak baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement