Selasa 14 May 2013 23:54 WIB

Pengecer Berebut Gas Elpiji 'Melon', Jatah Dibatasi

Rep: Edi Setiyoko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg (ilustrasi).
Foto: Republika/Darmawan
Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Kelangkaan gas Elpiji tiga kilogram juga kian dirasakan warga di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jateng. Terbukti, begitu pasokan Elpiji 3 Kg ke agen datang, sekejap ludes menjadi rebutan belasan pengecer yang sudah antre sejak pagi hari.

Kondisi itu terlihat di Agen Elpiji PT Benny Putra yang berlokasi di pinggir Jalan Raya Solo-Yogya, tepatnya di Desa Karang, Delanggu, Kabupaten Klaten Selasa (14/5) siang.

Melihat ada mobil pembawa gas Elpiji datang, belasan pengecer yang sudah antre berjam-jam sejak pagi hari langsung menghadang mobil di tempat pemberhentian.

Begitu mobil berhenti, sekitar 40 gas Elpiji 3 kg yang dibawa langsung menjadi rebutan belasan pengecer yang ada. Dalam tempo kurang dari dua menit, gas Elpiji langsung habis diperebutkan  pengecer. Setiap pengecer rata-rata hanya mendapatkan empat tabung.

Salah satu pengecer gas Elpiji dari Pundungan, Kecamatn Juwiring, Kabupaten, Hadi Siswoyo (50) mengungkapkan, ia hanya mendapatkan jatah empat tabung gas. " Cuma mendapatkan empat, mas. Padahal, tadi saya antre sejak jam 07.00 WIB pagi. Dan, baru jam 10.00 WIB gas datang," tuturnya.

Hal sama juga diungkapkan Abdullah (45). Pengecer asal Sabrang, Kecamatan Delanggu mengaku juga hanya mendapatkan empat tabung gas Elpiji 3 Kg, meski sudah menyiapkan lima tabung kosong.

Menurut petugas agen Elpiji PT Benny Putra, Ambar, mengungkapkan, sebenarnya stok yang ada sebenarnya sama. ''Stok gas di gudang sebenarnya dari dulu sama. Rata-rata setiap harinya 40 tabung, tapi gak tahu sejak seminggu terakhir ini banyak pengecer yang datang ke sini,'' kata Ambar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement