REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution meminta layanan pembayaran tol dengan menggunakan kartu (e-Toll card) milik PT Bank Mandiri Tbk dapat digunakan nasabah dari seluruh bank lain, untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat.
"Sekarang ini saya khawatir lewat jalan tol, antrean panjangnya ampun. Ini akan selesai sebenarnya lewat teknologi dan Bank Mandiri sudah mulai dengan kerja sama e-Toll card. Saya ingin ini dibuka kepada bank-bank lain," kata Darmin Nasution usai menyaksikan acara penandatanganan nota kesepahaman tiga prinsipal kartu ATM yakni Alto, ATM bersama dan Prima di Gedung BI, Senin (6/5).
Ia mengatakan sudah cukup penggunaan e-Toll card hanya oleh Bank Mandiri selama dua-tiga tahun belakangan, dan saat ini merupakan momentum untuk membuka aksesnya bagi bank lain.
"Sudah lah dua sampai tiga tahun ini sudah cukup. Pintu tol itu bukan tempat orang bermacet-macet. Memang untuk kemacetan ada masalah yang lebih struktural, tapi paling tidak bisa mengurangi kemacetan di pintu tol," ujarnya.
Darmin menekankan bahwa pembukaan layanan e-Toll card bagi bank lain sebaiknya tidak memerlukan tender. Cukup bank lain mampu mengakses layanan tersebut sehingga nantinya ada persaingan bisnis. "BI ingin semuanya lebih efisien, lebih memudahkan masyarakat," kata Darmin.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan dalam layanan e-Toll card, Bank Mandiri bekerja sama dengan PT Jasa Marga Tbk dalam masa yang telah disepakati. Namun dia meyakini hal tersebut bukan halangan dalam membuka akses layanan e-Toll bagi perbankan lain.
"Layanan e-Toll itu kerja sama dua BUMN, tentu ada hal-hal yang harus mereka hormati atas kesepakatan yang telah terjadi, namun saya meyakini hal itu lambat laun bisa cair," katanya.