REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan karyawan Rolls Royce, Dick Taylor, yang sudah bekerja di perusahaan selama tiga dekade mengungkap kasus suap yang melibatkan Kepala Divisi Aerospace Rolls Royce, Mark King yang baru saja mengundurkan diri terhitung Kamis (2/5) waktu setempat. Kasus itu diduga melibatkan anak mantan Presiden RI, Tommy Soeharto.
Taylor mengklaim perusahaan telah menyerahkan uang 20 juta dolar AS atau sekitar Rp 190 miliar dan satu unit mobil Rolls Royce berwarna biru kepada Tommy. "Itu untuk membujuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk membeli mesin Trent 700 untuk pesawat Airbus A330," ujarnya seperti dilansir the Telegraph, Jumat (3/5).
Pengunduran diri King terbilang mengejutkan sebab itu terjadi di saat dia baru saja mendapat promosi jabatan dari kantor. Analis Jefferies, Sandy Morris, mengatakan korupsi di divisi penerbangan sipil yang melibatkan King di Indonesia dan Cina perlu ditindak lanjuti. Ia mengaku prihatin dengan prilaku King mencemari industrinya di luar negeri.
"Kami padahal berharap bisa bertemu King di Paris Airshow dalam waktu empat pekan mendatang untuk memberikan presentasi tentang bisnis kedirgantaraan. Namun tiba-tiba dia mengatakan ingin beristirahat," kata Morris.
Rolls-Royce adalah sebuah perusahaan holding yang terdiri dari sejumlah perusahaan pembuat mobil dan mesin kapal terbang. Tim penyidik di Inggris dikabarkan tengah mendalami beberapa kontrak bisnis yang pernah dijalani Rolls Royce engan sejumlah perusahaan di luar negeri, salah satunya Garuda Indonesia, BUMN penerbangan terbesar di Indonesia.