Jumat 03 May 2013 13:50 WIB

Cina Investasi 200 Juta Dolar AS di Pabrik Baja Sumut

Industri Baja (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Industri Baja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan manufaktur asal Cina, Fosun International Limited menggandeng perusahaan baja nasional PT Gunung Gahapi Sakti merencanakan pembangunan pabrik baja sistem tanur tinggi di Medan, Sumatra Utara (Sumut).

"Fosun akan menggelontorkan dana sebesar 200 juta dolar AS yang akan dialokasikan dalam dua tahap. Tahap pertama 100 juta dolar AS dan kedua juga 100 juta dolar AS," ujar Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Panggah Susanto ditemui di Jakarta, Jumat (3/5).

Menurut Panggah, Fosun International Limited dan Gunung Gahapi akan mendirikan satu perusahaan baru yang memiliki kapasitas produksi satu juta ton secara bertahap. Tahap pertama, perusahaan patungan tersebut memiliki kapasitas produksi 500 ribu ton, dan pengembangan hingga satu juta ton dilakukan pada tahap berikutnya.

"Perusahaan tersebut bakal menggunakan bahan baku iron ore pellet (bijih besi) untuk menghasilkan produk slab (baja setengah jadi) dan billet. Produk tersebut bisa digunakan untuk industri kapal dan otomotif," ujar dia.

Menurut Panggah, alasan Fosun memilih Gunung Gahapi sebagai mitra bisnis yaitu pasar baja di Indonesia cukup tinggi. Kedua, saat ini di Cina masih ada pembatasan kapasitas produksi baja. "Target pembangunannya kemungkinan bisa dilakukan dalam dua hingga tiga tahun," ujarnya.

Dengan masuknya sejumlah pabrik baja, Panggah menjelaskan hal tersebut dapat mengurangi impor bahan baku. Menurut Panggah, masuknya sejumlah investor asing yang menanamkan investasinya di sektor tambang juga sejalan dengan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba).

Untuk memuluskan rencana tersebut, lanjutnya, Fosun saat ini masih melakukan negosiasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Fosun setelah ini direncanakan akan ke BKPM untuk memuluskan rencana tersebut," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement