Kamis 02 May 2013 15:03 WIB

Malaysia-Oman Kerja Sama Kembangkan Tenaga Profesional Syariah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja Bank Syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pekerja Bank Syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia berencana bekerja sama dengan Oman untuk mengatasi tantangan industri keuangan syariah. Salah satu yang menjadi tantangan terbesar adalah pengembangan di bidang sumber daya insani.

Bupati Perak, Raja Nazrin mengatakan Malaysia telah mendirikan beberapa lembaga untuk memberikan pelatihan bagi para profesional keuangan syariah. Lembaga-lembaga tersebut diantaranya Pusat Pendidikan Keuangan Syariah Internasional serta Institut Perbankan dan Keuangan Syariah Malaysia.

"Oman dan Malaysia bisa memulai inisiatif mengembangkan wadah profesional untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan industri keuangan syariah," ujar Nazrin, seperti dikutip dari The Star Online, Kamis (2/5).

Nazrin mengatakan saat ini perdagangan bilateral antara Oman dan Malaysia naik signifikan. Pada 2011 menjadi 740 juta dolar AS dari 265 juta dolar AS di 2010.

Aset perbankan syariah Malaysia mencapai 164,9 miliar dolar AS pada akhir Desember 2012. Tingkat pertumbuhan rata-rata antara 18 hingga 20 persen pertahun. Total aset industri asuransi syariah 6,4 miliar dolar AS dengan tingkat penetrasi pasar 13 persen. Pasar modal syariah mencapai 460 miliar dolar AS pada akhir 2012 setelah mencatatkan pertumbuhan rata-rata sekitar 14 persen pertahun.

Nazrin mengatakan industri keuangan syariah mengalami pertumbuhan tahunan hampir 15 persen sehingga saat ini mencapai 1,3 triliun dolar AS. Pertumbuhan ini berkat negara-negara mayoritas muslim. Negara non-muslim juga telah mengembangkan industri keuangan syariahnya, termasuk Inggris, Luksemburg dan Hong Kong. Aset keuangan syariah global diperkirakan 1,8 triliun dolar AS pada 2016.

"Kegiatan pembiayaan investasi lintas batas diharapkan mempercepat pertumbuhan, terutama pasar modal syariah," kata Nazrin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement