REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Tbk tengah melakukan penjajakan untuk ekspansi ke luar negeri. Setelah Myanmar, perseroan berkode WIKA ini melirik wilayah Afrika Selatan.
Direktur Wijaya Karya Destiawan Soewardjono mengungkapkan perseroan ditawarkan pembangunan gedung parlemen di negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010 tersebut. "Potensinya cukup besar. Kami ingin melihat dulu bagaimana konstruksinya," ujar Destiawan, Kamis (25/4).
Selain Afrika Selatan, perseroan juga tengah menjajaki proyek-proyek di negara di Amerika Latin. Negara yang menjadi bidikan perseroan adalah seperti Kolombia, Bogota, dan Peru. Awal Mei ini, kata Destiawan, perseroan akan mengikuti business council meeting. "Kami ingin lihat ada potensi apa di sana," ujar dia.
Perseroan juga mempertimbangkan untuk membawa partner untuk investasi di Indonesia melalui pertemuan tersebut.
Sebelumnya perseroan pelat merah tersebut akan membangun pabrik di Myanmar pada kuartal kedua 2014. Pembangunan dilakukan melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Beton.
Pabrik di Myanmar akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama akan memproduksi sampai 60 ribu ton beton. Untuk tahap kedua, pabrik akan memproduksi hingga 120 ribu ton beton. Perseroan belum dapat memastikan berapa investasi keseluruhan pembangunan pabrik. Namun untuk tahap satu pembangunan di luar tanah mencapai Rp 75 miliar.