REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagi dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 1,6 triliun. Jumlah dividen tersebut senilai 55 persen dari perolehan laba bersih perseroan di tahun buku 2012.
Per akhir 2012 perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,9 triliun. Nilai ini tumbuh 94,2 persen bila dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya. "Laba bersih ditopang oleh penjualan batu bara sebesar 15,3 juta ton dengan total pendapatan usaha Rp 11,6 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan Joko Pramono, Kamis (25/4).
Hingga akhir 2013 perseroan pelat merah ini menargetkan volume penjualan sebesar 22,68 juta ton atau naik 35 persen dari penjualan sebelumnya. Untuk kuartal ketiga realisasi volume penjualan adalah sebesar 4,51 juta ton atau 19 persen dari target tahun ini.
PTBA optimistis target volume akan tercapai. Pasalnya perseroan telah ditunjang dengan pengoperasian rangkaian gerbong baru untuk angkutan batu bara. Saat ini PT Kereta Api mendatangkan 20 lokomotif baru dari total 44 lokomotif yang dijadwalkan.
Hingga Maret 2013 PTBA telah menandatangani kontrak pasokan batu bara sebesar 537,5 juta ton. Kontrak ini dilakukan dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 262,6 juta ton untuk periode 20 tahun, PT Indonesia Power sebesar 51,5 juta tona untuk 10 tahun, PT Hudian Bukit Asam Power sebesar 150 juta ton untuk 30 tahun, PT Pupuk Indonesia sebesar 68,6 juta ton untuk 30 tahun dan PT Sumber Segara Abadi sebesar 4,5 juta ton untuk 4 tahun.
Di luar kontrak tersebut perseroan juga mengalokasikan dana untuk penjualan spot sebesar 30-35 persen dari penjualan melalui kontrak jangka panjang. "Penjualan ini dapat dimanfaatkan sebagai antisipasi fluktuasi harga batu bara," kata Joko.