REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk mengalami penurunan laba di kuartal pertama 2013. Salah satu penyebabnya adalah penurunan kinerja beberapa divisi, terutama divisi otomotif.
Direktur Astra, Johnny Darmawan Danusasmita mengungkapkan divisi otomotif Astra sepanjang kuartal pertama 2013 mengalami pertumbuhan. Namun pertumbuhan tersebut tidak setinggi Industri.
Salah satu alasan penurunan kinerja tersebut adalah tingginya persaingan di industri otomotif. Kompetitor perusahaan juga berlomba-lomba memberikan potongan harga. "Juga terjadi kelebihan produk namun permintaan yang tidak bertambah," ujar Johnny usai menghadiri rapat umum pemegang saham (RUPS) Astra International, Kamis (25/4).
Seperti diketahui total penjualan mobil di kuartal pertama tumbuh 18 persen menjadi 296 ribu unit. Namun penjualan mobil Grup Astra (Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan Peugeot) hanya mengalami kenaikan 7 persen menjadi 155 ribu unit. Pangsa pasar perseroan tercatat sebesar 52 persen.
Untuk mendongkrak target pertumbuhan 2013 perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 8,4 triliun untuk divisi otomotif.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan belanja modal otomotif tahun lalu yang hanya sebesar Rp 7 triliun. Penggunaan dana tersebut adalah untuk ekspansi anak usaha PT Astra Otoparts Tbk, perusahaan di sektor manufaktur dan penambahan outlet.