REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menolak jika pembintangan terhadap beberapa anggaran di Kementeriannya dikarenajan anggaran yang membengkak.
Ia mengatakan anggaran di Dikti tersebut termasuk gaji dan tunjangan guru. Ia menjelaskan anggaran Dikti tersebut nantinya akan dipakai untuk menutup anggaran. Sebab, selama ini, perguruan tinggi seringkali membebankan pembangunan kepada mahasiswa sehingga seringkali ditarik pungutan.
"Jadi, bukan pembengkakan tapi penambahan anggaran Diknas Rp79 triliun. Kita ingin beri dukungan ke dikti supaya kalau mau membangun dan tidak menarik lagi (dari Perguruan Tinggi). Sekarang ini mau membangun narik dari anak-anak. Kita mau menutup itu. Di dalam anggaran Dikti itu termasuk gaji dan tunjangan guru besar," katanya saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Selasa (23/4).
Sedangkan untuk UN tingkat SD, M Nuh menegaskan akan tetap berjalan sesuai jadwal. Meski anggaran belum dicairkan, ia mengatakan pemerintah sudah mengirimkan uang ke pemerintah daerah. Apalagi UN SD diselenggarakan oleh tingkat provinsi.
"UN yang diselenggarakan provinsi dan sudah kita kirimi uang mesti punya APBD sendiri. Insya Allah satu dua hari turun," katanya.