Jumat 19 Apr 2013 16:10 WIB

Trikomsel Targetkan Tambah 150 Gerai

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT Trikomsel Oke Tbk
Logo PT Trikomsel Oke Tbk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rendahnya penetrasi pasar seluler di Indonesia menjadi peluang besar bagi perusahaan yang bergerak di sektor komunikasi untuk mendongkrak kinerja. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperluas jaringan dengan membuka lebih banyak gerai baru di kota-kota di Indonesia.

PT Trikomsel Oke Tbk menargetkan akan menambah 100-150 gerai baru untuk mencapai target pendapatan sebesar Rp 11,04 triliun. "Kami harapkan akan menambah gerai sekitar 10 persen dari jumlah saat ini," ujar Presiden Direktur Trikomsel Sugiono Wiyono Sugialam di Jakarta, Jumat (19/4).

Sugiono menyebutkan saat ini penetrasi ponsel di Indonesia mencapai 92 persen. Namun ia menilai penetrasi ini bukan berdasarkan jumlah pemilik ponsel di Indonesia, melainkan pemilik simcard. Perseroan beranggapan potensi penjualan telepon seluler masih sangat tinggi di Indonesia.

Berdasarkan riset dari Frost and Sullivan pasar smartphone di Indonesia tumbuh sangat cepat. Pada 2009 jumlah penjualan ponsel pintar mencapai 1,2 juta unit. Diperkirakan pada 2015 penjualan akan menembus 18,7 juta unit.

Direktur Keuangan Trikomsel Juliana Samudro mengungkapkan investasi per toko bergantung pada lokasi dan luas pembukaan gerai. Rata-rata pembukaan toko bernilai Rp 4-8 juta per meter persegi. Persroan juga didukung oleh principal seperti Hypermart dan Carrefour untuk pembukaan toko. "Kalau seperti di Giant atau Hypermart investasinya sangat kecil," kata Juliana.

Perluasan jaringan ini merupakan salah satu strategi perusahaan dalam menjaring lebih banyak lagi pelanggan. Upaya lain yang dilakukan adalah dengan melakukan kerja sama dengan meningkatkan portofolio produk dan merek. Perseoan akan menambah lebih banyak kerja sama agar memberikan margin yang lebih bagus.

Perseroan juga akan membangun kemitraan yang strategis dengan peritel terkemuka untuk meningkatkan kinerja perseroan. Trikomsel juga membentuk sebuah perusahaan join venture dengan perusahaan singapura, yaitu Brightstar Trikomsel Pte Ltd. Perusahaan yang dibentuk 11 Maret 2013 ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi peralatan telekomunikasi dan komponen elektronnik. Trikomsel memiliki 49 persen kepemilikan saham perseroan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement