Kamis 18 Apr 2013 12:28 WIB

Hipmi Minta Pemerintah Jaga Stabilitas Nasional

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Ketua HIPMI, Raja Sapta Oktohari
Foto: Republika/Wihdan
Ketua HIPMI, Raja Sapta Oktohari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menilai stabilitas nasional dalam dua tahun ke depan harus dijaga.  Hal ini penting agar peluang dalam ASEAN Economic Community (AEC) 2015 dapat dimanfaatkan dengan baik. 

Hipmi menilai penyelenggaraan pemilihan umum pada 2014 relatif rentan mengganggu stabilitas nasional.  Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harus diupayakan agar tidak menjadi komoditas politik yang mengganggu stabilitas nasional.

Ketua BPP Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan kehidupan nasional akhir-akhir ini cenderung mudah menjadi kondisi yang tidak stabil.  Ini tergambar dari sebagian kecil masyarakat yang sangat mudah terpancing emosinya dan mudah terprovokasi.

"Padahal dalam waktu singkat, senang atau tidak senang, siap atau tidak siap, kita akan menghadapi Pemilu 2014 dan AEC 2015," tutur Okto dalam sambutannya pada acara Indonesia Young Leaders Forum 2013 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/4).

Okto menjelaskan AEC adalah suatu bentuk perdagangan bebas yang perlu disikapi dengan kesiapan diri.  Penyikapan penting agar AEC tidak menjadi boomerang bagi Indonesia.  Apalagi, Indonesia telah menyepakati untuk bergabung ke dalam AEC beberapa tahun silam.

AEC bagi Indonesia, kata Okto, menyangkut harkat dan martabat bangsa.  Pada gilirannya, AEC juga akan terkait dengan masalah kelangsungan hidup bangsa.  "Bisa dibilang, AEC adalah suatu ajang kompetisi perdagangan antar negara-negara ASEAN."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement