REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Satu lagi bank berskema syariah akan beroperasi di Oman. Bank syariah kedua di negara Teluk ini diberi nama Alizz Islamic Bank, dan rencananya mulai beroperasi pada kuartal ketiga 2013.
Oman adalah negara terakhir di antara enam negara anggota kerjasama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC) yang memperkenalkan keuangan syariah. Pada akhir tahun lalu Bank Nizwa dan Alizz Islamic Bank telah mendapatkan izin untuk beroperasi di Oman. "Kami akan mulai meluncurkan produk dan layanan syariah pada kuartal ketiga 2013," kata CEO Alizz Islamic Bank, Jamal Darwiche, seperti dikutip dari Arabian Business, Rabu (17/4).
Alizz Islamic Bank mengambil pendekatan hati-hati dalam mendapatkan wawasan pasar untuk menyempurnakan produk dan layanannya. Oktober lalu, bank tersebut meningkatkan modal menjadi 104 juta dolar AS dengan menjual 40 persen sahamnya melalui penawaran umum perdana.
Alizz Islamic Bank menargetkan 3,5 persen dari pangsa pembiayaan dan 3,6 persen dari deposito di sektor perbankan Oman pada 2017. Selain itu bank tersebut juga menargetkan pembiayaan tumbuh 15 persen dan deposito 20 persen per tahun.
Darwiche berencana membangun 10 jaringan cabang dan 5 hingga 12 pusat layanan pelanggan dalam lima tahun ke depan. Saat ini Jaringan perbankan komersial Oman memiliki 461 cabang yang terdaftar pada awal 2012.
Alizz Islamic Bank berniat meluncurkan produk berdasarkan berbagai prinsip keuangan syariah termasuk Mudharabah, Ijarah, Istisna dan Wakala. "Strategi kami adalah mengembangkan produk syariah sederhana yang dapat memenuhi beragam kebutuhan pelanggan komersial dan ritel di seluruh Kesultanan Oman," kata Dawiche. Di tahap berikutnya, Alizz Islamic Bank baru akan menyasar pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Bank syariah pertama Oman, Bank Nizwa telah lebih dulu beroperasi pada Januari 2013 dengan tiga cabangnya. Rencananya Bank Nizwa akan menambah lima jaringan cabang setiap satu tahun. Pada akhir 2013, Bank Nizwa menargetkan memiliki delapan kantor cabang. "Dalam lima tahun, kami harus mempunyai jaringan 20 hingga 25 jaringan kantor cabang," ucap Kepala Eksekutif Bank Nizwa, Jamil Al Jaroudi. Bank Nizwa menargetkan menguasai 5 persen dari total pangsa pasar perbankan Oman.
Bank Nizwa dan Alizz Islamic Bank akan menghadapi persaingan, terlebih lagi dengan unit usaha syariah (UUS) yang akan diluncurkan bank konvensional. Awalnya ada larangan terhadap keuangan syariah di Oman. Namun setelah melihat manfaat ekonomi dan politik dari negara-negara tetangga, Oman mulai memberikan izin beroperasi bagi lembaga perbankan syariah di negaranya.