Rabu 03 Apr 2013 11:30 WIB

JK Dukung Pertamina Kelola Blok Mahakam

Jusuf Kalla (JK)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung PT Pertamina (Persero) mengelola 100 persen Blok Mahakam di Kalimantan Timur pasca habis kontrak pada 2017.

"Pertamina pasti bisa," katanya di Jakarta, Rabu. Menurut dia, Pertamina sudah lama berdiri dan memiliki kemampuan teknologi dan keuangan yang terus meningkat. Ia mengatakan, perusahaan migas asal Malaysia, Petronas pernah belajar dari para ahli di Indonesia.

Kini, Petronas sudah menjadi perusahaan multinasional.

"Kalau Pertamina mau kalahkan Petronas, pasti bisa, asal mau saja," katanya. Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga mengatakan, Pertamina mampu mengelola 100 persen Blok Mahakam.

Menurut dia, dengan menguasai Mahakam, maka pada 2018, Pertamina akan mampu meraih laba Rp 171 triliun atau jauh meningkat dibandingkan posisi 2012 yang Rp 25 triliun.

Dengan laba Rp 171 triliun, lanjutnya, Pertamina juga bisa melebihi perolehan laba Petronas yang saat ini sudah Rp 160 triliun.

Namun, Menteri ESDM Jero Wacik dalam beberapa kesempatan mengatakan, Pertamina mesti menghitung kembali kemampuannya mengelola Blok Mahakam. "Berapa persen kemampuan Pertamina. Ini akan kami lihat bagaimana kesiapan dana, teknologi, dan sumber daya manusianya," katanya saat itu.

Pemerintah masih mengkaji kelanjutan pengelolaan Blok Mahakam. Saat ini, Blok Mahakam dikelola perusahaan migas asal Perancis, Total EP Indonesie dengan kepemilikan hak partisipasi 50 persen.

Sementara, sisanya dikuasai Inpex Corporation asal Jepang. Kontrak kerja sama Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun.

Kontrak pertama ditandatangani 31 Maret 1967 dengan jangka waktu selama 30 tahun. Pada 31 Maret 1997 diperpanjang lagi selama 20 tahun dan akan berakhir 30 Maret 2017.

Tingkat produksi Mahakam saat ini adalah minyak sekitar 65.000 barel per hari dan gas bumi 1.700 MMSCFD.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement