Rabu 03 Apr 2013 09:17 WIB

Penjualan Louis Vuitton Lesu

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dewi Mardiani
Merek fesyen ternama dunia, Louis Vuitton.
Foto: uk.reuters.com
Merek fesyen ternama dunia, Louis Vuitton.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Merek fesyen premium ternama dunia, Louis Vuitton, mengalami penurunan penjualan. Penurunan ini terjadi, terutama dari pembelian oleh wisatawan asal Asia.

"Kami tidak memiliki banyak pelanggan Cina, tidak seperti sebelumnya. Sepertinya hal ini akan terjadi sepanjang tahun," kata salah seorang petugas penjualan Louis Vuitton, seperti dilansir Reuters, Rabu (3/4).

Namun, Louis Vuitton tidak sendirian. Lebih dari setengah dari 23 merek yang disurvei oleh Reuters di toko-toko di London, Paris dan Milan, termasuk merek Gucci, Hermes, dan Jimmy Choo, juga mengalami hal yang sama.

Hal ini bisa menjadi masalah besar dalam industri Eropa, di mana pembeli Cina mencapai sekitar sepertiga dari pembelian barang mewah. Konsumen Cuna juga mendominasi hingga 70 persen pembeli di segmen jam tangan dan perhiasan. Analis mengatakan fenomena ini bisa dikaitkan dengan kekhawatiran tentang ekonomi global dan kenaikan pajak di Eropa.

Merek yang mengalami penurunan penjualan dalam hasil survei Reuters, yaitu Bottega Veneta, Chloé, dan Christian Dior di Paris, Longchamp dan Ermenegildo Zegna di London, dan Valex di Milan. "Kami sedang mengalami penurunan wisatawan, terutama dari Asia," kata seorang pramuniaga di toko Christian Dior di Paris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement