Selasa 02 Apr 2013 15:16 WIB

Produksi Kopi Indonesia Belum Optimal

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Djibril Muhammad
Kopi
Foto: ist
Kopi

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) berniat menggenjot produksi kopi nasional. Saat ini produksi kopi nasional baru mencapai 740 kilogram (kg) per hektare (ha) per tahun. Tahun ini AEKI ingin meningkatkan produksi kopi nasional hingga 1000 kg per ha per tahun.

"Saat ini hasil produksi belum optimal," ujar Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP)  AEKI, Irfan Anwar di Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Usaha ini sekaligus menyiapkan industri kopi nasional dalam menyambut pasar bebas pada 2015 mendatang. Cina dikatakan sebagai salah satu pesaing yang berat dalam merebut pasar kopi.

Lebih jauh, negara-negara produsen kopi seperti Jepang dan Amerika juga mulai memberlakukan peraturan yang ketat terhadap ekspor dan impor kopi.

Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Oesman Sapta melihat telah ada keberanian kopi nasional untuk maju ke pentas dunia. Namun ia melihat hal ini belum maksimal. "AEKI harus membantu promosi kopi Indonesia di dunia internasional dan luar negri," ujarnya.

Oesman meminta AEKI untuk tidak takut menolak intervensi dari luar. AEKI dikatakan bisa memberikan kontribusi cukup besar dalam perekonomian bangsa.

Selain itu Oesman meminta AEKI untuk juga melindungi produsen untuk meningkatkan produksi dalam negri, sampai di tingkat petani. Bila tidak ada perlindungan, ditakutkan akan banjir produksi kopi impor seperti yang telah terjadi pada komoditas bawang putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement