REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (pemprov) Bengkulu mulai menjajaki ekspor ikan Layur (beledang) hasil tangkapan nelayan. Dalam waktu dekat, Cina menjadi tujuan pertama.
Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, mengatakan ikan Layur (ribbon fish)menjadi kebanggaan nelayan di pantai Bengkulu. "Ikan Layur ini produksi 30 sampai 40 ton per hari," kata Junaidi saat dihubungi, di Bengkulu, Jumat (29/3).
Menurut dian sudah ada investor yang bersedia menginvestasikan di provinsi ini. Setelah bertemu gubernur, Hasan, pemilik CV Lautan Mas siap melakukan investasi di bidang pembuatan peti pendingin (cold storage).
Negara tujuan ekspor pertama adalah Cina. Pengakuan eksportir ikan ini, pihaknya mendapatkan ikan Layur dari Jakarta dan Sumatra Utara. Padahal, kata Gubernur, ikan-ikan tersebut berasal dari Bengkulu juga.
Junaidi berharap masuknya investasi dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan, dengan memangkas rantai penjualan hasil tangkap nelayan. Selain itu, dapat tenaga kerja yang akan dipekerjaan dalam bisnis pembelian dan eksportir ikan tersebut. Ia memastikan tenaga kerja lokal diutamakan.