Jumat 22 Mar 2013 16:27 WIB

Bank Mandiri 'Tegur' Merchant Bermasalah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Kartu kredit Bank Mandiri
Foto: mandiri
Kartu kredit Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri menjadi salah satu bank penerbit kartu yang menjadi korban penyalahgunaan kartu kredit dan kartu debit. Ini terjadi pada nasabahnya yang bertransaksi dengan salah satu gerai ritel fashion, Bodyshop Indonesia.

Sebagai tindak lanjut kasus ini, pihak Bank Mandiri dan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) menyurati sejumlah merchant yang diduga terlibat penyimpangan tersebut. "Sebagai tindak lanjutnya, kami sudah menyurati merchant tertentu sebagai edukasi pencegahan fraud," ujar Senior Vice President Consumer Cards Group Bank Mandiri, Boyke Yurista, kepada ROL, Jumat (22/3).

Meski demikian, Boyke menyatakan Bank Mandiri sudah melakukan tindakan preventif dengan memblokir sejumlah kartu debit dan kartu kredit nasabahnya yang terindikasi potensial menjadi korban penggandaan kartu. Boyke memaparkan untuk kartu kredit yang diblokir berjumlah di bawah 20 kartu dengan nilai transaksi di bawah Rp 25 juta. Sedangkan kartu debit di bawah 100 kartu dengan nilai Rp 200 juta.

Jumlah kartu kredit yang mengonfirmasikan terkena fraud tersebut, kata Boyke, tak banyak. Sebab, kartu Bank Mandiri sudah dilengkapi Europay-Mastercard-Visa (EMV) Compliance dan tidak lagi memakai magnetic stripe. Bank Mandiri juga mempunyai cybermall Tokone.com yang sangat aman. Perusahaan juga sudah melakukan edukasi melalui inserter amplop kartu dan website terkait keamanan bertransaksi e-commerce.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement