REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) meminta kepada instansi terkait untuk mengupayakan agar target penerimaan perpajakan sebagaimana yang tertuang di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 dapat dicapai.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Presiden dalam sambutannya saat acara penyerahan surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (PPh) orang pribadi tahun pajak 2012 oleh Presiden, Wakil Presiden beserta pejabat negara lainnya di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (21/3).
Sebagai catatan, target penerimaan perpajakan dalam APBN 2013 mencapai Rp 1.193 triliun atau menyentuh 77,9 persen dari pendapatan negara sebesar Rp 1.529,7 triliun. Sedangkan anggaran belanja telah ditetapkan sebesar Rp 1.683 triliun. Artinya terdapat kekurangan penerimaan dibandingkan belanja senilai Rp 153,3 triliun atau sekitar 1,6 persen. "Mari kita jaga. Kalau pajaknya jauh di bawah target, hitung-hitungan kita akan berubah," tutur Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan pajak bukan hanya berkisar di pusaran ekonomi semata. Pajak juga harus ditinjau dari sisi keadilan. Perekonomian, kata Presiden, harus tetap tumbuh. Sebab jika tidak, pengangguran dan kemiskinan tidak akan berkurang.
"Apalagi dunia sedang resesi seperti sekarang ini. Kita harus menjaga pertumbuhan ekonomi," kata Presiden. Pertumbuhan ekonomi yang di atas enam persen dalam beberapa tahun terakhir, harus dipertahankan. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 6,23 persen.