Rabu 20 Mar 2013 13:32 WIB

PLN Operasikan Pembangkit Gas CBM

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit listrik, ilustrasi
Pembangkit listrik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) segera membangkitkan listrik dengan sumber energi yang berasal dari gas unconventional, gas methana batu bara (coal bed methane/CBM). BUMN itu, rencananya akan mendapat pasokan gas CBM dari lapangan Sanga-Sanga Kalimantan Timur yang dikelola Virginia Indinesia Company (VICO), April 2013.

Menurut Wakil Presiden Refresentasi Manajemen Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di VICO Hadi Prasetyo perjanjian keduanya sudah ditandatangani. "Nantinya peresmian akan dilakukan Menteri ESDM Jero Wacik," katanya pada Republika saat ditemui di sela-sela Kunjungan Kerja SKK Migas ke KKKS Kaltim, Rabu (20/3).

Pada tahap awal, gas CBM yang akan disalurkan ke pembangkit PLN akan berada di kisaran 0,5 juta kaki kubik (mmscfd). Angka ini sesuai dengan total produksi gas CBM yang baru mampu dihasilkan VICO di 15 sumur yang ada.

"CBM akan disalurkan ke PLN untuk mengalirkan listrik ke beberapa wilayah di dekat Sanga-Sanga," jelasnya lagi. Ia menuturkan penggunaan gas CBM untuk listrik berguna untuk memanfaatkan lagi gas hasil penyulingan air (dewatering) agar memiliki nilai tambah.

Direktur Operasi Indonesi Timur PLN Vickner Sinaga membenarkan hal ini. "Iya memang itu akan dilakukan April," tegasnya.

Hal ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian jual beli gas (PJBG) bahkan sudah ditandatangani 2012 lalu. Harga listrik yang disepakati adalah sebesar 7,5 dolar AS per juta British thermal unit (mmbtu).

 

Nantinya Gas CBM dipasok ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim. PLTMG Sangatta sendiri sudah selesai dibangun akhir 2012 lalu. Diperkirakan bakal ada  empat ribu rumah tangga yang bakal mendapat listrik.

Sementara itu Senior Manager Communication VICO Lies Cokro mengatakan gas CBM akan dialirkan melalui pipa. Namun terkait proyek gas CBM sendiri, ia menuturkan pihaknya masih terus mengevaluasi nilai ekonomis proyek ini.

Penggunaan CBM untuk listrik diyakini bisa menekan keteegantungan pada BBM. Selama ini akibat penggunaan BBM pada pembangkit PLN, BUMN itu tergolong tak efisien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement