REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Calon tunggal gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo dinilai kuat dalam kepemimpinan, namun lemah pada sisi makro dan moneter.
"Saya menilai objektif Agus Marto punya kemampuan kepemimpinan dan meyakinkan pasar yang sangat baik, namun lemah pada sisi makro dan moneter," kata Pakar Ekonomi Universitas Gajah Mada Tony Prasetiantono di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa (19/3).
Menurut dia, jjka Agus Marto terpilih menjadi Gubernur BI, mantan direktur utama Bank Mandiri tersebut hendaknya didukung pengisi jabatan deputi gubernur senior BI yang kuat dan jago di bidang moneter dan makro. Saat ini, posisi masih kosong pejabat.
"Kalau Pak Agus diterima, jabatan yang kosong selama beberapa tahun ini perlu segera diisi orang yang memiliki kemampuan teknis. Dengan demikian, Pak Agus memiliki tandem. Posisi deputi gubernur juga harus lengkap, setidaknya ada lima orang," ujarnya.
Berdasarkan Undang-Undang BI, lanjutnya, Dewan Gubernur BI terdiri atas seorang gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang deputi gubernur senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh deputi gubernur.