Jumat 15 Mar 2013 11:31 WIB

Pinbuk Target 2.000 BMT dan LKM Dikomputerisasi

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
Foto: Republika/Aditya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Komputerisasi pembukuan usaha masih menjadi hal yang asing bagi pelaku usaha mikro. Selain dianggap terlalu rumit, komputerisasi dinilai memperlama pekerjaan pelaku usaha. Padahal komputerisasi justru mempermudah pembukuan pelaku usaha.

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) melalui rekan bisnisnya membuat sebuah aplikasi bisnis untuk pelaku usaha mikro dan baitul maal wat tamwil (BMT). Sistem core BMT ini diharapkan memudahkan pelaku usaha dan BMT dalam mengembangkan usahanya dengan sistem pembukuan yang lebih modern.

"Aplikasi ini memudahkan pelaku usaha dan BMT dalam mengontrol usahanya dan bisa dicek kapanpun di manapun," ujar Ketua Umum Pinbuk Abdul Jabir Uksim usai membuka seminar Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dengan Aplikasi Keuangan Sederhana di Batam, Jumat (15/3).

Aplikasi untuk BMT dirancang online dan terpusat di masing-masing koperasi berbasis syariah tersebut. Dengan begitu setiap BMTmengecek seluruh kegiatan pembukuan, penyaluran pembiayaan dan tabungan anggota BMT.

Bagi pelaku usaha aplikasi ini akan memudahkan mereka dalam mencatat pembukuan usaha setiap transaksi. Hal ini akan meningkatkan efisiensi usaha. Untuk menerapkan aplikasi ini Pinbuk juga bekerja sama dengan Telkomsel. Perusahaan telekomunikasi tersebut memberikan jaringan internet dengan harga miring untuk pelaku usaha yang ingin menerapkan aplikasi ini dalam usahanya.

Abdul menyebutkan Pinbuk akan mendorong penggunaan aplikasi ini di seluruh BMT dan lembaga keuangan mikro yang menjadi anggotanya. Tahun ini Pinbuk menargetkan 50 persen anggotanya sudah menerapkan aplikasi tersebut. "Saat ini anggota kami lebih dari 4.000 BMT dan lembaga keuangan mikro," kata Abdul.

Oleh karena itu Pinbuk melalui kantor cabangnya di setiap wilayah terus melakukan sosialisasi. Biasanya sosialisasi dilakukan dari BMT ke BMT. Namun di Batam sosialisasi dilakukan secara masif langsung kepada pelaku usaha yang menjadi anggota BMT.

Pinbuk mengharapkan dengan sosialisasi dapat mengubah paradigma pelaku usaha mikro. Selain memudahkan pelaku usaha dalam pembukuan keuangan, komputerisasi akan meningkatkan kepercayaan bank sehingga memudahkan pelaku usaha mendapatkan pembiayaan.

Ke depan Pinbuk juga mendorong pengembangan BMT di setiap desa. Organisasi pengembangan lembaga keuangan mikro ini menargetkan satu BMT di setiap desa. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah yang mendorong keuangan untuk semua (keuangan inklusif).

Abdul mengharapkan adanya dukungan pemerintah terkait pengembangan BMT dan lembaga keuangan mikro di Indonesia. "Dukungan dapat berupa kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada pelaku usaha mikro," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement