REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berhasil memenangkan hati seluruh anggota fraksi di DPR Komisi XI.
Dalam rapat pleno pengumuman hasil keputusan fit and proper test Kamis (14/3) malam, Perry berhasil terpilih sebagai Deputi Gubernur BI menggantikan Budi Mulya. Perry mengalahkan pesaingnya Hendar yang saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI.
Sembilan fraksi serentak memberikan suara bulat untuk Perry. "Putusan aklamasi untuk Perry Waljiyo dengan sembilan poin catatan untuknya," kata Wakil Ketua DPR Komisi XI, Harry Azhar Azis dijumpai di Jakarta, Kamis (14/3) malam.
Dari sembilan poin penting tersebut, Perry ditekankan kemampuannya dalam menggiring kebijakan makroprudensial yang dijalankan BI agar lebih berpihak kepada kepentingan petani, UMKM, sektor riil dan kepentingan ekonomi nasional.
Anggota Komisi XI dari PDIP, Maruarar Sirait mengharapkan, Perry bisa memperkuat asas resiprokal perbankan demi menunjang kesetaraan perbankan nasional, sehingga dominasi asing saat ini berkurang ke depannya.
"Saya rasa Pak Perry banyak belajar dari tiga kali kegagalannya. Saya pikir dia pasti lebih baik karena tak mudah untuk mendapatkan putusan aklamasi ini," ujarnya dijumpai terpisah.
Menurut Maruarar, kemenangan Perry salah satunya paparannya yang sangat bisa menggerakkan pertumbuhan perekonomian berkualitas, berkeadilan, dan menggerakkan sektor riil.
Misalnya komitmen Perry untuk menggabungkan makroprudensial untuk menunjang peningkatan akses petani kepada perbankan. Sektor yang selama ini tumbuhnya masih lambat seperti pertanian ke depannya bisa tumbuh tinggi setara dengan telekomunikasi dan otomotif.
Dihubungi terpisah, Perry mengungkapkan rasa bahagianya. "Intinya agenda yang akan saya laksanakan. Terima kasih atas dukungannya. Semoga saya bisa menjalankan tugas ini dengan baik," kata Perry melalui sambungan telepon.