REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memperkirakan belanja modal (capex) perusahaan tahun ini berkisar antara 260-320 juta dolar AS atau setara Rp 2,5-3,1 triliun. Belanja modal ini akan dipakai untuk pembangunan dan pengembangan pabrik.
Perseroan akan mulai membangun pabrik semen dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun di wilayah Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Tengah. Tahap awal pabrik ini akan mulai dibangun tahun ini. Diharapkan pabrik tersebut selesai di kuartal III tahun 2015.
Selain itu perseroan juga sudah melakukan penandatanganan perjanjian (letter of intent) terkait jasa penyediaan peralatan, konstruksi dan pelaksanaan dengan Gup Sinoma sebagai bagian dari pembangunan pabrik baru tersebut. "Nilai pembangunan pabrik baru ini diperkirakan senilai Rp 5,5 triliun," ujar Direktur Keuangan Indocement Tju Lie Sukanto di Jakarta, Rabu (13/3).
Selain untuk pembangunan tahap pertama pabrik baru, Indocement juga sedang dalam tahap studi akhir kelayakan untuk membangun dua pabrik semen baru. Kapasitas pabrik ini masing-masing adalah 2,5 juta ton per tahun. Satu pabrik akan dibangun di Pati, Jawa Tengah sedangkan sisanya dibangun di luar Jawa. Sayangnya perseroan enggan menyebutkan lokasi di luar Jawa tersebut.
Untuk mengantisipasi peningkatan pasar dan mempertahankan keunggulan, perseroan juga mulai melakukan ekspansi kapasitas. Seiring dengan penambahan kapasitas ini, perseroan mulai menyiapkan logistik yang lebih baik yang memungkinkan pemenuhan permintaan semen dalam negeri.
Direktur Utama Indocement Daniel Lavalle mengatakan satu perkembangan yang signifikan pada 2012 adalah fokusnya perseroan pada bidang beton siap pakai (RMC). Melalui penerapan strategi harga yang kompetitif, perseroan berhasil meningkatkan penjualan RMC sebesar 44,8 persen. "Penjualannya naik dari 2,4 juta meter kubik menjadi 3,5 juta meter kubik," kata Lavalle.