Rabu 06 Mar 2013 08:53 WIB

2,5 Miliar Penduduk Dunia Andalkan Uang Tunai

Cermat menghitung uang. Ilustrasi
Foto: wihdan hidayat/republika
Cermat menghitung uang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 2,5 miliar orang di seluruh dunia masih belum menyentuh sektor keuangan formal atau sekitar 80 persen dari populasi orang dewasa (15 tahun ke atas). Hal ini menunjukkan masih banyak orang yang bergantung pada uang tunai yang berpengaruh terhadap produktivitas individual dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Utama PT Visa Worldwide Indonesia, Ellyana Fuad, dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Rabu (6/3) mengatakan, Visa yakin akses terhadap institusi keuangan merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

"Meningkatkan akses terhadap institusi keuangan dan juga akses terhadap pembayaran elektronik merupakan langkah penting untuk membantu masyarakat Indonesia meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka kemiskinan," katanya.

Ellyana menambahkan, sebagai perusahaan pembayaran global, Visa turut memberikan sumbangan dalam meningkatkan jumlah masyarakat yang dapat mengakses institusi keuangan formal, dengan menciptakan jalur terhadap inklusi keuangan melalui produk, servis, teknologi, dan tenaga profesional dalam bidang pembayaran.

"Kami melihat bahwa salah satu kontribusi berarti yang dapat kami berikan adalah membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap sektor keuangan melalui inklusi keuangan yang merupakan tanggung jawab kita bersama," tuturnya

Dikatakannya, Visa akan terus bekerja sama dengan institusi keuangan, pemerintah, serta para pemimpin di industri bisnis dan teknologi dalam membuat pembayaran elektronik dapat diakses baik oleh cakupan masyarakat maupun cakupan lokasi yang lebih luas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement